Powered By Blogger

Jumat, 19 Desember 2014

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2

1.)    Definisi Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi menjadi 5 diantaranya, Karangan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, Persuasi :
2.)    Jenis – Jenis Karangan dan Contohnya :

1.     Karangan Narasi
Adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu dan juga merupakan karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi dan otobiografi.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi :
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

Rabu, 05 November 2014

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2

Definisi Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Jenis- jenis Siligisme
       a.  Silogisme Katagorial
     Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).  
     Contoh :
     ·  Semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
     ·  Komodo adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
     ·  Komodo pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
      b.  Silogisme Hipotetik
     Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. 
     Contoh :
     · Apabila lapar saya makan nasi (mayor)
     ·  Sekarang lapar (minor)
     ·  Saya lapar makan nasi (konklusi)
     c. Silogisme Alternatif
     Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
     Contoh :
     ·         Ray tinggal di Jakarta atau Malang
     ·         Ray tinggal di Jakarta
     ·         Jadi, Ray tidak tinggal di Malang
     d. Entimen
     Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
     Contoh :
      · Dadang berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam belajar
     ·   Dadang telah berusaha keras dalam belajar, karena itu Fajar layak mendapatkan peringkat satu.
     e. Silogisme Disjungtif
     Silogisme Disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.
     Contoh :
     · Hermawan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
     · Ternyata Hermawan  tidak masuk sekolah. (premis 2)
     ·  Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).

Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
Budi adalah anak yang pemalas. Ia sering sekali lupa membawa buku. Beberapa hari tekahir ini sudah 3 kali ia tidak membawa buku dalam minggu ini. Bahkan dalam bukan ini sudah 16 kali ia tidak membawa buku.  Maka besok di saat pelajaran pasti ia tidak akan membawa buku.

Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
Contoh :
Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang doktor untuk dapat menjadi doktor yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan atau pembelajaran.


Referensi :
1. http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-silogisme-contoh-silogisme.html
2. http://apikgoregrind.blogspot.com/2014/03/pengertian-penalaran-induktif.html
3.http://contohparagraf.blogspot.com/2013/07/contoh-paragraf-generalisasi-paling.html


Senin, 13 Oktober 2014

Tugas 1 Bahasa Indonesia 2

Nama : Farrel Febrinal R.p
Kelas : 3EB14
Npm  : 22212765

1. Definisi Penalaran, Proposisi, Inferensi dan Implikasi

PENALARAN

Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapat sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita sedang berkendara dan terjebak di derasnya hujan, apakah yang akan kita lakukan?disitulah nalar kita bekerja. mencari sebuah solusi agar kita bisa terhindar dari derasnya hujan dengan cara memikirkan sesuatu yang bisa dipakai untuk berteduh.
Ciri-ciri penalaran :
1.  Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika.
2.  Sifat analitik dari proses berfikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Ada 2 jenis metode dalam menalar yaitu :
1.   Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
2.  Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh : Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)
Tujuan penalaran.
Tujuan dari penalaran yang terjadi diatas tersebut adalah untuk menentukan secara logis atau objektif, apakah yang kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan.

PROPORSI
Proposisi adalah suatu ekspresi verbal dari keputusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu predikat terhadap suatu yang lain, yang dapat dinilai bener atau salah.
Jenis-jenis proposisi terbagimenjadi 4 bagian :
1. Proposisi berdasarkan Bentuk :
a. proposisi tunggal adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat.
Contoh : Unie menyayi
Ayah membaca koran
b. Proposisi majemuk adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat.
Contoh : Indra belajar bermain piano dan menyayi di studio
Adik Belajar bahasa indonesia dan membuat kalimat majemuk
2.Proposisi berdasarkan Sifat :
a. Proposisi Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek dan predikatnya mempunyai syarat apapun
Contoh : Semua Perempuan di indonesia akan mengalami Menstruasi
Setiap mengendarai mobil harus memakai seftybeld
b. Proposisi kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat membutuhkan syarat tertentu.
Contoh : Jika yogi lulus UN maka saya akan berikan hadiah
Jika saya lulus penelitian ilmiah maka saya akan mengadakan syukuran
3. Proposisi berdasarkan kualitas:
a. proporsisi positif, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan subjeknya.
Contoh : Semua gajah berbadan besar
Semua ilmuwan adalah orang pandai
b. proporsisi negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung subjeknya.
Contoh : Tidak ada wanita yang berjenggot
Tidak ada binatang yang bisa bicara
4. proporsisi berdasarkan kuantitas:
a. proporsisi universal, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari semua.
Contoh : Semua warga Indonesia mememiliki KTP
Semua masyarakat mematuhi peratura lalulintas
b. proporsisi spesifik / khusus, yaitu proporsisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.

Contoh : Tidak semua murid patuh kepada gurunya.

INFERENSI
Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).
Terdapat 2 jenis metode Inferensi :
1. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.
 2. Inferensi Tak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.

IMPLIKASI
Pada dasarnya implikasi bisa kita definisikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil suatu penelitian. Akan tetapi secara bahasa memiliki arti sesuatu yang telah tersimpul di dalamnya. Di dalam konteks penelitian sendiri, implikasi bisa di lihat.
Implikasi memiliki tujuan untuk membandingkan suatu hasil penelitian antara yang lalu dengan yang baru saja dilakukan. Adapun macam-macam implikasi seperti :

a. Implikasi teoristis
Dalam bagian ini seorang peneliti menyajikan berbagai gambar secara lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian tersebut. Tujuannya untuk meyakinkan para penguji terhadap kontribusi ilmu pengetahuan maupun teori yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian. 

b. Implikasi manjerial
Bagian ini seorang peneliti menyajikan implikasi mengenai kebijakan-kebijakan yang bisa dikaitkan dengan berbagai temuan yang di dapatkan dari penelitian tersebut. Implikasi manajerial dapat memberikan suatu kontribusi yang praktis untuk manajemen.

c. Implikasi metodologi
Bagian ini cenderung bersifat operasional serta mampu menyajikan refleksi penulis tentang metodologi yang hendak digunakan di dalam penelitian yang dilakukan. Contohnya bagian ini bisa disajikan berupa penjelasan mengenai bagian dari metode penelitian mana yang sudah dilakukan dengan baik, bagian mana yang cenderung sulit, dan juga prosedur mana yang sudah dikembangkan untuk memecahkan berbagai masalah ataupun kesulitan yang sebenarnya belum tergambarkan pada literatur mengenai metode penelitian. Sebuah penelitian bisa menyajikan pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan di dalam sebuah penelitian lanjutan maupun penelitian yang lainnya guna mempermudah atau meningkatkan mutu dari penelitian itu sendiri.

2. Wujud- wujud Evidensi

EVIDENSI
Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur-adukkan dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Pernyataan tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap sebuah evidensi, ia hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Dalam ergumentasi, seorang penulis dapat mengandalkan argumentasinya pada pernyataan saja, bila ia mengganggap pendengar sudah mengetahui fakta-faktanya, serta memahami sepenuhnya kesimpulan-kesimpulan yang diturunkan kepadanya.
Dalam wujudnya yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu. Biasanya semua bahan informasi berupa statistic, dan keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan keterangan).

3. Cara Menguji Data, Fakta dan Cara menilai Autoritas

CARA MENGUJI DATA
Ditujukan supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu harus merupaka fakta. Dibawah ini merupakan cara untuk pengujian data. Antara lain :
A. Obervasi
Fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seseorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat mengunakan sebaik – baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka kadang – kadang pengarang merasa perlu untuk mengadakan peninjauan atau obervasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.
B. Kesaksian
Keharusan menguji data dan informasi, tidak harus selalu dilakuan dengan obervasi. Kadang sangat sulit untuk mengaharuskan seorang mengadakan obervasi atas obyek yang akan dibicarakan.
C. Autoritas
Cara ketiga untuk menguji fakta dalam usaha menyusun evidensi adalah meminta pendapat dari suatu otoritas, yakin dari pendapat seorang ahli, atau mereka yang menyelidiki fakta dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian,menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka dalam bidang itu.

CARA MENGUJI FAKTA
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penelitian, apakah data” atau informasi itu merupakan kenyataan atau hal yang sunguh – sunguh terjadi.
A. Konsistensi
Dasar pertama yang dipakai untuk mengatakan fakta mana yang akan dipakai sebagai evidensi adalah konsistenan.
B. Koharensi
Dasar kedua yang bisa dipakai untuk mungji fakta yang dapat diperguanakan sebagai evidenis adalah masalah koharensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus pula khoren dengan pengalam manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.

CARA MENILAI AUTORITAS
Seorang penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas – desus, atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sunguh – sunguh didasarkan atas penelitian atau data – data eksperimental. Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memeilih beberapa pokok berikut:
A. Tidak Mengandung Prasangka
          Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka, pendapat itu disusun oleh beradasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri, atau berdasarkan pada hasil – hasil eksperimental yang dilakukannya.
B. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
         Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu auoriatas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal.
C. Kemashuran dan Presite
         Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemasruhan dan prestise pribadi dibidang lain.
D. Khorensi dengan Kemajuan
         Hal yang keempat yang perlu diperhatikan penulis argimentasi adalah apakah pendapat yang diberkan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau khoren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang itu.

Sumber :
http://idhoidhoy.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-contoh-cara-menguji-data.html
http://ratihseptiaryani.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-contoh-dari-proposisi.html
http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
http://nicokani.blogspot.com/2012/03/definisi-penalaran.html

Selasa, 01 Juli 2014

Rangking Bulutangkis Dunia Terbaru

Simon Santoso gagal menaklukkan Lin Dan dari Tiongkok pada final Australia Open Super Series 2014 yang berakhir hari Minggu (29/06) kemarin di Sydney. Posisi runner-up mengantarkannya naik ke peringkat 12 pada pekan ini dari peringkat 18 pada pekan sebelumnya.
Adapun peringkat resmi yang dikeluarkan Badminton World Federation (BWF) resminya akan dikeluarkan pada hari Kamis (03 Juli 2014) mendatang. Bagaimana peringkat pebulutangkis dunia untuk 10 besar pada pekan ini usai Australia Open Super Series 2014.
Sementara Lin Dan yang meraih gelar juara pada pekan ini menempati peringkat 14 dunia, naik 8 tingkat dari pekan sebelumnya pada peringkat 22. Sedangkan Tommy Sugiarto yang kandas di babak semifinal melawan Simon Santoso masih tetap berada di peringkat 5 dunia.
Di tunggal putri Caroline Marin dari Spanyol pada pekan ini masuk ke 10 besar dunia. Tepatnya Marin yang meraih posisi runner-up berada di peringkat 10 dunia. Sedangkan Saina yang meraih gelar juara naik satu tingkat ke peringkat 7 dari peringkat 8 pada pekan sebelumnya.
Untuk lengkapnya berikut prediksi peringkat pebulutangkis dunia untuk 10 besar hasil perhitungan @ina-bisa. (*)
Tunggal Putra :
1. (1) Lee Chong Wei : 98.681 (98.681)
2. (2) Chen Long : 81.841 (81.841)
3. (3) Jan O Jorgensen : 75.713 (75.713)
4. (4) Kenichi Tago : 68.694 (68.694)
5. (5) Tommy Sugiarto : 63.993 (61.893)
6. (7) Son Wan Ho : 60.322 (59.132)
7. (8) Wang Zhengming : 58.270 (55.890)
8. (7) Du Pengyu : 57.075 (57.075)
9. (9) Yun Hu : 52.977 (52.977)
10. (10) Hans-Kristian Vittinghus : 51.316 (51.316)
12. (18) Simon Santoso : 50.569 (43.289)
14. (22) Lin Dan : 49.090 (39.890) = 6 Turnament

Tunggal Putri :
1. (1) Li Xuerui : 98.444 (98.444)
2. (2) Wang Shixian : 88.087 (88.087)
3. (3) Wang Yihan : 80.041 (80.041)
4. (4) Ratchanok Intanon : 71.892 (71.892)
5. (5) Sung Ji Hyun : 67.924 (67.924)
6. (6) Bae Yeon Ju : 67.413 (67.413)
7. (8). Saina Nehwal : 62.751 (57.871)
8. (7) Tai Tzu Ying : 60.428 (59.708)
9. (9) Porntip Buranaprasertsuk : 57.557 (57.557)
10. (11) Carolina Marin : 56.680 (52.480)

Ganda Putra :
1. (1) Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan : 85.110 (85.110)
2. (2) Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong : 84.418 (79.068)
3. (3) Endo Hiroyuki/Kenichi Hayakawa : 73.532 (73.532)
4. (4) Mathias Boe/Carsten Mogensen : 73.469 (73.469)
5. (5) Kim Ki Jung/Kim Sa Rang : 69.901 (67.081)
6. (6) Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin : 63.678 (60.918)
7. (7) Hoon Thien How/Tan Wee Kiong : 58.970 (58.970)
8. (9) Liu Xiaolong/Qiu Zihan : 58.113 (57.393)
9. (8) Markis Kido/Gideon Markus Fernaldi : 57.520 (57.520)
10. (10) Angga Pratama/Ryan Agung Saputra : 52.890 (52.890)


Ganda Putri :
1. (1) Bao Yixin/Tang Jinhua : 86.630 (86.630)
2. (2) Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen : 79.470 (79.470)
3. (3) Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi : 75.495 (73.745)
4. (8) Tian Qing/Zhao Yunlei : 70.182 (60..982) = 9 Turnament
5. (4) Wang Xiaoli/Yu Yang : 67.030 (67.030)
6. (5) Jang Ye Na/Kim So Young : 65.136 (65.136)
7. (6) Jung Kyung Eun/Kim Ha Na : 63.478 (62.758)
8. (7) Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda : 62.573 (62.573)
9. (9) Luo Ying/Luo Yu : 61.810 (59.390)
10. (10) Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii : 53.447 (53.447)

Ganda Campuran :
1. (1) Zhang Nan/Zhao Yunlei : 90.300 (90.300)
2. (2) Tontowi Ahmad/Liliyana Nantsir : 85.360 (85.360)
3. (3) Xu Chen/Ma Jin : 80.340 (80.340)
4. (4) Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen : 77.570 (77.570)
5. (5) Chris Adcock/Gabrielle Adcock : 64.870 (64.870)
6. (6) Ko Sung Hyun/Kim Ha Na : 61.660 (55.120)
7. (9) Michael Fuchs/Birgit Michels : 54.330 (49.250)
8. (8) Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam : 53.360 (50.790)
9. (7) Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah : 51.540 (51.540)
10. (10) Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth : 48.660 (45.840)
begitulah sekilas review ranking yang akan terjadi pada hari kamis, usai gelaran Australia Open Super Series 2014 pada hari minggu lalu

Jumat, 28 Maret 2014

Hukum Perdata di Indonesia

Contoh Kasus Hukum Perdata di Indonesia

Terjadi sengketa sebuah mobil Alphard yang berada di jl. Rambutan no 15 Klaten, antara penggugat yang beralamat di Jl.Parangtritis km 40, dengan pihak tergugat yang beralamat di Kutoharjo Jl.Permata Cinta no 13. Penggugat mengajukan gugatan kepengadilan Klaten yang disertai permohonan sita Revindikator.

Jawaban
Jika dianalisis dan dilihat dari kewenangan hakim secara relative,maka akan timbul pertanyaan, dimanakah seharusnya gugatan atau tuntutan hak itu harus diajukan? menurut saya gugatan itu seharusnya diajukan ke Pengadilan Negeri daerah setempat yaitu di Kutoharjo dimana sang tergugat bertempat tinggal. Hal ini dikarenakan menyangkut pembagian kekuasaan kehakiman ( distribusi kekuasaan kehakiman) atau wewenang nisbi dari pada hakim (kompetensi relative) dan kompetensi relative ini berkaitan dengan wilayah hukum suatu pengadilan.
Kewenangan hakim secara relative telah diatur di dalam pasal 118 HIR (psl.142 Rbg) yaitu bahwa Pengadilan negeri ditempat tergugat tinggallah yang berwenang memeriksa gugatan atau tuntutan hak actor sequitur forum rei ( psl.118 ayat 1HIR,142 ayat 1 Rbg). Jadi gugatan harus diajukan kepada Pengadilan negeri di tempat tinggal tergugat tinggal. Kalau penggugat bertempat tinggal di Yogyakarta , sedang tergugat bertempat tinggal di Kutoharjo maka gugatan diajukan di pengadilan negeri Kutoharjo.karena kiranya tidak layaklah apabila tergugat harus menghadap ke pengadilan negeri tempat sengketa mobil itu berada.tergugat tidak dapat dipaksa untuk menghadap ke pengadilan negeri tempat barang sengketa itu berada karena digugat oleh penggugat yang belum tentu terbukti kebenaran gugatannya.bukan kehendak tergugat bahwa ia digugat oleh pengugat, selain itu belum tentu gugatannya disetujui oleh Pengadilan negeri Klaten. Oleh sebab itu maka tergugat harus dihormati dan diakui hak-haknya selama belum terbukti kebenaran gugatan penggugat itu, sehingga tergugat tidakdapat dipaksa berkorban untuk kepentingan pihak penggugat.
Untuk permohonan penyitaan tidak bisa diajukan di pengadilan negeri Klaten karena sesuai psl. 226 HIR,260 Rbg bahwa pemilik barang bergerak yang barangnya ada ditangan orang lain dapat diminta, baik secara lisan maupun tertulis kepada Ketua Pengadilan negeri di tempat orang yang memegang barang tersebvut tinggal, agar barang tersebut disita. Dalam kasus ini tergugat tinggal di Kutoharjo,maka pengajuan sita revindikatornytapun harus di pengadilan negeri kutoharjo. Jadi yang dapat mengajukan sita revindikator adalah setiap pemilik barang bergerak yang barangnya dikuasai oleh orang lain (psl. 1977 ayat 2, 1751 BW).
Akibat hukum sita revindikator ini adalah Bahwa pemohon atau penyita barang tidak dapat menguasai barang yang telah disita, sebaliknya yang terkena sita dilarang untuk mengasingkannya. Apabila gugatan penggugat dikabulkan maka dalam dictum putusan, sita revindikator itu dinyatakan sah dan berharga dan diperintahkan agar barang itu bersangkutan diserahkan kepada penggugat, namun apabila gugatan ditolak sita revindikantor yang telah dijalankan itu dinyatakan dicabut dalam pasal 226 HIR bahwa untuk dapat diletakkan sita revindikantor itu adalah :
a.              Harus berupa barang bergerak
b.              Barang bergerak tersebut adalah merupakan barang milik penggugat yang berada ditangan tergugat.
c.              Permintaannya harus diajukan kepada ketua Pengadilan Negeri dimana tempat tergugat itu tinggal.
d.             Permintaan mana dapat diajukan secara lisan atau tertulis.
e.              Barang tersebut harus diterangkan dengan seksama dan terperinci.

Jumat, 17 Januari 2014

Business Plan

FARREL BADMINTON CLUB

Lingkup Bahasan
Bisnis pusat pelatihan, peralatan dan lapangan untuk badminton adalah salah satu binis yang mempunyai banyak manfaat. Selain mendapatkan keuntungan namun melalui bisnis ini indonesia dapat menciptakan atlet yang memiliki skill dan kualitas yang mampu membuat bangga Indonesia untuk berkompetisi di kancah dunia seperti di ajang Olimpiade Hendra Setiawan dan Markis Kido mampu menyabet medali emas satu-satunya untuk Indonesia pada Olimpiade Beijing 2008. Lalu baru-baru ini Indonesia mampu membawa pulang 2 gelar Juara Dunia 2013 yaitu melalui Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan  di Ganda Putra  dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir  di Ganda Campuran . Ini merupakan salah satu kebangkitan dari bidang badminton Indonesia dari tidurnya yang lelap akan gelar juara-juara bergengsi. Tidak dipungkiri badminton adalah cabang olahraga yang membuat harum nama Indonesia di kancah dunia.
Tontowi ahmad merupakan atlet yang berasal dari PB Djarum Kudus, salah satu klub terbesar di Indonesia yang telah menciptakan atlet-atlet handal seperti  Lim Swi King, Sigit Budiarto, Alan Budi Kusuma dll. PB Djarum adalah satu diantara beberapa klub yang mampu mencetak atlet-atlet yang membanggakan untuk Indonesia. Fasilitas dan sarana prasarana di klub ini sangat memadai dan hampir sama seperti yang ada di pusat pelatihan tim nasional Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur. Seperti lapangan untuk latihan dan juga kamar tidur atau asrama untuk para atlet tersebut, tidak ketinggalan juga tempat untuk atlet latihan mengangkat beban dan gym. Para atlet juga mendapatkan sponsor yang akan digunakan baik itu berupa tas raket + raket + sepatu + baju saat ia akan bertanding disuatu event. Untuk menjadi atlet di PB Djarum para peserta harus di tes sebelum resmi menjadi atlet PB Djarum,dimana tes-nya banyak fase yaitu harus bertanding melawan peserta lain dan juga ada tes fisik yang akan dinilai oleh orang yang berkompeten di bidang tersebut. Keuntungan dari PB Djarum yaitu dari jumlah uang yang diterima dari atlet yang menjuarai event internasional yang telah dibagi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, selain itu juga didapat dari sponsor yang berminat untuk membantu perbulutangkisan Indonesia agar lebih maju.

Tinjauan Pustaka