1.)
Definisi Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula
dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan
yang teratur. Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi menjadi 5
diantaranya, Karangan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, Persuasi :
2.)
Jenis – Jenis Karangan dan Contohnya :
1. Karangan Narasi
Adalah karangan yang menyajikan
serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan
waktu dan juga merupakan karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang
diceritakan itu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan, biografi dan otobiografi.
Ciri-ciri / karakteristik karangan
Narasi :
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh Karangan Narasi :
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh Karangan Narasi :
Aku
tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat
tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan
ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan
pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air.
Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di
dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati
kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu
kepulanganmu dengan segenap cintanya.
2. Karangan Deskripsi
Adalah karangan yang menggambarkan
sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek
yang digambarkan itu.
Ciri-ciri / karakteristik karangan
deskripsi:
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
Contoh Karangan Deskripsi
Salju tipis melapis rumput, putih
berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal
musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan
menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
3. Karangan Eksposisi.
Adalah karangan yang memaparkan
sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan
data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
Ciri-ciri / karakteristik karangan
Eksposisi :
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh Karangan Eksposisi
Pada
dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing
pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk
menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
4. Karangan Argumentasi.
Adalah karangan yang isinya bertujuan
meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri / karakteristik karangan
Argumentasi:
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.
Contoh Karangan
Argumentasi
Hidup itu
memiliki 2 pilihan, yaitu sukses dan gagal. bila ingin sukses, maka kita harus
belajar dan bersungguh-sungguh. Dan disisi lain, untuk menjadi orang sukses
adalah dengan cara kita harus meninggalkan alasan. Sebab, degan meninggalkannya
alasan, kita bisa hidup lebih berdisiplin. Tapi, bila orang tersebut malah
melakukan bahkan sering mengeluarkan alasan, maka hidupnya akan di penuhi kegagalan.
dan sulit mendapatkan kesuksesan.
5.
Karangan Persuasi.
Adalah karangan
yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data
sebagai penunjang.
Ciri-ciri
/ karakteristik karangan persuasi:
1. Terdapat
himbauan atau ajakan
2. Berusaha
mempengaruhi pembaca
Contoh
Karangan Persuasi
Krisis
pulsa, merupakan hal buruk yang sering di alami oleh para remaja masa kini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kami membuat solusi baru, yaitu dengan
menambahkan dealer pulsa baru, yaitu kaulacell. Disini, kaulacell menawarkan
harga yang relatif murah dan cocok digunakan untuk semua operator yang
digunakan. Selain itu, disini juga dapat mendaftarkan diri untuk menjadi
seorang agen pulsa. Sehingga, kita dapat mengatasi masalah krisis pulsa.
3.) Perbedaan
Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
1. Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11
Tujuan
dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
· Memberi penjelasan
· Memberi komentar atau penilaian
· Memberi saran
· Menyampaikan sanggahan
· Membuktikan hipotesa
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah
adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki
ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini
akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.
Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2. Karangan
Non Ilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri
Karya Non Ilmiah
· Ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
· Fakta
yang disimpulkan subyektif,
· Gaya
bahasa konotatif dan populer,
· Tidak
memuat hipotesis,
· Penyajian
dibarengi dengan sejarah,
· Bersifat
imajinatif,
· Situasi
didramatisir,
· Bersifat
persuasif.
· Tanpa
dukungan bukti
4.) Kriteria
Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode
ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
A. Berdasarkan fakta
informasi-informasi atau keterangan yang akan di peroleh penelitian, baik yg dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta atau kenyataan, bukan pemikiran sendiri atau duga-dugaan.
B. Bebas dari prasangka
penggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan- pertimbangan subjektif.
C. Menggunakan prinsip analisis
fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis.
D. Menggunakan hipotesis
hipotesis atau dugaan ( bukti ) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin di capai. dengan hipotesi peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis.
E. Menggunakan ukuran objektif
pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggukan ukuran-ukuran yang objektif.
informasi-informasi atau keterangan yang akan di peroleh penelitian, baik yg dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta atau kenyataan, bukan pemikiran sendiri atau duga-dugaan.
B. Bebas dari prasangka
penggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan- pertimbangan subjektif.
C. Menggunakan prinsip analisis
fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis.
D. Menggunakan hipotesis
hipotesis atau dugaan ( bukti ) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin di capai. dengan hipotesi peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis.
E. Menggunakan ukuran objektif
pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggukan ukuran-ukuran yang objektif.
F. Dalam memperlakukan data ukuran yang
besifat kuantitatif yang biasa harus digunakan, kecuali untuk
artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton,
mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus senantiasa digunakan.
5.) Sikap ilmiah dan langkah-langkah penulisan
ilmiah.
1. Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3. Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap Objektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya,
tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan
menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan
lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori
atau dalil yang ada.
7. Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis
yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
6.) Langkah – Langkah
Penulisan Ilmiah
A. Tahap Persiapan
1.
Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi
tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik
pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan
membuat tulisan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah
bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau
penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih
terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
a. Isu-isu yang masih hangat.
b. Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
c. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan
dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
d. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.
2.
Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun
elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan
topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan
cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi
bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya
pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
3.
Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti.
Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah.
Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
4.
Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu
cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara
sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian
tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau
sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya :
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan
ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan Bibliografi :
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang
dimasukkan dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak
diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu
spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan
seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat
ketikan.
5.
Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab
dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan
ketika Anda mengamati obyek penelitian.
6.
Menyusun Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun
rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya
ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
7.
Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang
Direncanakan
Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam
bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang
signifikan dengan obyek penelitian
8.
Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode
yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek
percobaan yang dilakukan tersebut.
9.
Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan
yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang
terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan
memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
10.
Merumuskan Kesimpulan dan Teori
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal
yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian
data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan
dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian
terhadap obyek penelitian.
B. Tahap Penulisan
Format Umum Penulisan Karya Ilmiah :
a.
Bagian Permulaan
1.
Halaman Sampul
·
Judul
·
Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
·
Nama, NIM Mahasiswa
·
Lambang Institusi
·
Nama Lengkap Universitas
2.
Halaman logo
3.
Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1
baris maka ditulis seperti piramida terbalik
4.
Halaman Persetujuan
·
Persetujuan Pembimbing
·
Pengesahan untuk para penguji
5.
Kata Pengantar
6.
Ucapan Terimakasih
7.
Abstrak
8.
Daftar Isi
9.
Daftar tabel, gambar dan lampiran
b.
Bagian Isi
1.
Pendahuluan
·
Latar belakang pengambilan topik
·
Perumusan masalah
·
Tujuan
*Umum
*Khusus
*Umum
*Khusus
·
Manfaat Penelitian
2.
Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
3.
Kerangka Konsep
·
Diagram kerangka konsep
·
Hipotesa
·
Defenisi operasional
4.
Metodologi Penelitian
·
Rancangan/desain penelitian
·
Populasi
·
Pengambilan sampel
·
Cara pengolahan data
5.
Hasil Penelitian
·
Penguraian hasil penelitian
6.
Pembahasan
·
Mebahas hasil penelelitian berdasarkan
tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
7.
Kesimpulan
8.
Saran
C. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang
telah jadi ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya
tulis. Hal yang harus menjadi perhatian diantaranya yaitu isi artikel,
sistematika penyajian dan bahasa yang digunakan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar