Farrel Febrinal Ramadhan Putra
22212765/4EB14
Materi Bab 10
A. Pembuatan Model Usaha
Pembuatan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan, dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Alat perencanaan suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing atau kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah Analisis WOST-UP. Analisis ini terkait dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
B. Penganggaran Modal
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu biaya perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Adaptasi ole perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran, diantaranya:
1. Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional
2. Mengukur ekspetasi arus kas
3. Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategis. Sudut pandang hasil keuangan pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal, diantaranya:
· Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal
· Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan.
· Perbedaan laju inflasi nasional
· Perubahan kurs valuta asing.
· Perbedaan pajak
C. Biaya Modal Multinasional
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan :
Di = ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
Po = harga pasar kini saham pada awal periode
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas,
Ke dihitung sebagai berikut:
Ke = Di / Po +g
Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham di kebanyakan negara dimana saham-saham perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini di perumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan di perumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam transfer dana lintas batas.
D. Sistem Informasi Manajemen
Penyusunan sistem informasi seluruh dana milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan.
Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem
Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan. Tiga strategi teknologi informasi global, meliputi:
1. Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
2. Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah
3. Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi.
Masalah Informasi
Masalah informasi utama adalah pertanaan mengenai translasi. Dalam mengevaluasi operasi, para manager AS lebih menyukai laporan yang disajikan dalam dolar AS. Dengan demikian laporan dari operasi luar negeri perusahaan multinasional AS umumnya ditranslasikan kedalam nilai equivalen dolar agar para manager kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
E. Sistem Pengendalian Domestik Dan Multinasional
Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
1. Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.
2. Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang direncanakan untuk operasi luar negeri.
3. Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
4. Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebanyak mungkin sistem pengendalian domestik umumnya karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi dengan menguasai sistem domestik.
F. Penganggaran Operasional
Setelah tujuan strategis dan anggaran modal terbuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan anggaran operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi manajemen.
Kinerja keuangan suatu operasi luar negeri dapat diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau kedua-duanya. Mata uang yang digunakan dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada saat menilai kinerja suatu unit luar negeri dan manajernya. Nilai mata uang yang berfluktuasi dapat mengubah laba ketika diukur dalam mata uang lokal dan akan menjadi kerugian ketika dinyatakan dalam mata uang negara asal. Tiga kurs yang mungkin dapat digunakan ketika menyusun draft anggaran operasional pada awal periode, diantararnya:
a. Kurs spot yang berlaku ketika anggaran disusun
b. Suatu kurs yang diperkirakan akan berlaku pada akhir periode anggaran (kurs proyeksi)
c. Kurs pada akhir periode, anggaran disesuaikan jika kurs berubah (kurs penutupan)
G. Konsep Biaya Standar Dan Kaizen
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya Kaizen menekankan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep Biaya Standar
|
Konsep Biaya Kaizen
|
· Pengendalian Biaya
· Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
· Tujuannya adalah kesesuaian dengan standar kinerja
· Standar ditentukan setiap tahun
· Analisis varians didasarkan pada aktual versus standar
· Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
|
· Pengurangan Biaya
· Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
· Tujuannya adalah mencapai target pengurangan biaya
· Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
· Analisis varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
· Melakukan investigasi jika target biaya tidak tercapai
|
H. Evaluasi Kinerja Operasi Luar Negeri
Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :
a. Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
b. Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan
c. Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
d. Mengevaluasi kinerja manajemen.
e. Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.
SUMBER :
Choi, Frederick D. S. Dan Gary K. Meck. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010 : Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar