Di sektor Tunggal
Putra hanya Tomy sugiarto yang tersisa di Quarterfinal,sebab Hayom dan Taufik
tersungkur di round-1 sedangkan sony Dwi Kuncoro mundur di round-2 dari Jan o
jorgensen setelah mengalami cidera. jalan hingga ke babak tersebut dinilai Tomy
cukup mudah bagi putra mantan pebulutangkis ini. Di Round-1 Tomy menyungkurkan
tunggal putra muda china dengan skor meyakinkan 21-14 21-13. Mungkin pencapaiannya
minggu lalu yg mampu menginjakan kakinya ke final German GPG 2013 membuat Tomy
PD dan yakin mampu melaju mulus.... di round-2 tomy bertemu dengan tunggalk
asal taipe Chou tien chen yang pada babak 1 mampu menyungkurkan du pengyu asal
china sedeed 3. Tomyn mampu mengatasi tunggal taipe ini dengan skor yang
meyakinkan juga yaitu 21-12 21-8 di quarterfinal Tomy bertemu dengan tunggal
asal Thailand Tanongsak yang memulai dari babak kualifikasi,namun di round-1
dan dua dia mampu menyungkurkan unggulan antara laian Hu yun dan sho sasaki. Tomy
gagal ke semifinal All england setelah kalah 17-21 11-21 padahal pada pertemuan
pertamanya Tomy mampu menang dari tunggal Thailan ini. Namun memang Tanongsak
bermain cukup baik di turnamen ini meski di semifinal kalah dari lee choing wei
tapi mampe bermain ketat di set-1 20-22 8-21
Selasa, 12 Maret 2013
Merah Putih Berkibar Kembali di BRIMINGHAM All England 2013
Syukur alhamdulilah
indonesia meraih gelar juara di turnamen tertua di bulutangkis yaitu All
England 2013. Yak Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau yang biasa disapa dengan
owi/butet dapat mempertahankan gelar juaranya setelah tahun lalu di tempat yang
sama menjuarai turnamen ini.
Sabtu, 09 Maret 2013
Persaingan Perdagangan Bebas antara Indonesia dan China pada 2014
TERHITUNG sejak 1
Januari 2010, Indonesia mau tidak mau harus membuka pasar dalam negeri secara
bebas kepada negara-negara ASEAN dan China. Pembukaan pasar bebas ini merupakan
wujud konkret implementasi perjanjian perdagangan bebas antara enam negara
anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Brunei
Darussalam) dengan China, yang kemudian familiar dengan sebutan ASEAN-CHINA
Free Trade Agreement (ACFTA). Perjanjian ini sebenarnya telah dirumuskan pada
tahun 2002. Pertanyaannya, apakah perjanjian pasar bebas ini akan membawa
berkah berupa kesejahteraan bagi Indonesia atau musibah berupa tersingkirnya
Indonesia di tengah persaingan ganas perdagangan bebas? Pertanyaan ini penting
dijawab secara ilmiah dan utuh mengingat pro kontra seputar ACFTA yang tak
kunjung usai.
Langganan:
Postingan (Atom)